PEMAKAIAN BAHASA LISAN DAN TULIS DALAM BERBAGAI KONTEKS

        

         Sesuai dengan fungsi dari bahasa yakni sebagai alat untuk komunikasi, alat untuk memahami satu sama lain, serta alat untuk membantu menyampaikan ide dan gagasan, bahasa juga mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud disini merujuk pada sifat dari bahasa sendiri yang fleksibel, yaitu dapat beradaptasi dengan perubahan zaman atau lingkungan serta dapat mengikuti perkembangan teknologi. Meskipun bisa berubah, kita tetap harus menjaga keaslian dari bahas itu sendiri.

      Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, kita bisa menggunakan bahsa melalui dua media penyampaian, yakni media lisan dan media tulis. Media lisan disini dimaksudkan dengan bagaimana cara kita memakai bahasa itu dalam berkomunikasi secara langsung. Sementara media tulis dimaksudkan pada bagaimana kita menyampaikan atau merealisasikan ide kita lewat tulisan. Terlepas dari media apa yang kita gunakan, penggunaan bahasa indonesia juga harus secara baik dalam artian mudah dipahami serta benar sesuai PUEBI.

     Media lisan adalah media yang paling mudah untuk digunakan dalam penyampaian ide dan gagasan. Lisan berarti berkaitan dengan kata-kata yang diucapkan. Cara untuk bisa mengungkapkan pendapat secara lisan secara baik dan benar adalah dengan terus berlatih, baik itu lewat membaca maupun latihan mengutarakan pendapat kepada orang sekitar. Dengan begitu, kita pasti memiliki pengalaman bahasa yang luas. Sementara itu media tulis tentu berkaitan dengan tulisan. Media tulis juga bisa disebut sebagai karya tulis. Karya tulis sendiri terdiri dari karya tulis teknis, yang contohnya seperti skripsi, tesis, disertasi, dan karya tulis populer yang berupa opini, artikel, dan lain sebagainya. Sama seperti media lisan, media tulis juga memerlukan latian guna menjadikan sebuah tulisan yang baik dan benar sesuai fungsinya yakni sebagai alat komunikasi.

      Menyinggung kembali terkait bahasa yang dapat berubah mengikuti zaman dan perkembangan teknologi, hal ini dibuktikan dengan adanya perbedan penulisan bahasa pada jaman dulu dengan zaman sekarang. Contohnya adalah pada zama dulu, penulisan u masih dengan dua huruf yakni oe. Contoh dalam katanya yakni, doeloe menjadi dulu. Adapun yang lain huruf j yang masih ditulis dengan dj, contohnya djembatan. Perubahan ini dikarenakan sebuah kata atau kalimat agar lebih efisien dan praktis dalam penggunaannya.

    Konteks lain dalam penggunaan bahasa juga dapat berupa situasi atau tempat dimana kita menggunakan bahasa tersebut. Seperti halnya pada konteks pendidikan, penggunaan bahasa yang dipakai mungkin sedikit lebih tertata, ini dikarenakan bahasa digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide atau pendapat dalam sebuah forum yang sifatnya ilmiah, logis, dan akademis. Untuk membiasakannya dapat dimulai dengan hal sederhana, seperti berdiskusi dengan teman terkait suatu topik tertentu. Hal ini akan sangat membantu kita dalam hal melatih mengungkapkan pendapat atau argumentasi.

        Dengan ini, kita selaku rakyat Indonesia, haruslah terus menjunjung tinggi bahasa indonesia serta melestarikannya. Tujuan ini dapat dimulai dari diri sendiri, yakni dengan cara berpikir kritis, berakhlak mulia, serta memahami akan eksistensi bahasa indoneisa. Selain itu, kita juga dapat memulainya dengan membiasakan diri memakai bahasa indonesia yang baik dan benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERBAHASA YANG SANTUN DALAM SITUASI RESMI

BERBAHASA YANG SANTUN DALAM SITUASI NONRESMI