Postingan

TERAMPIL BERBICARA DI DEPAN PUBLIK

                 Terampil berbicara di depan publik adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki setiap orang. Dengan mengembangkan keterampilan ini makan akan membantu kita dalam meningkatkan kerpercayaan diri terlebih pada saat berbicara di depan banyak orang. Selain itu, dengan terampil berbicara di depan publik, secara tidak langsung kita juga sudah mengembangkan kemampuan-kemampuan lain seperti: keterampilan berpikir, kemampuan dalam bersosial, kemampuan dalam menyampaikan ide dan gagasan, bahkan dengan terampil berbicaa dapet meningkatkan pengetahuan kita.                Berbicara bukan lah hal yang gampang. Hal ini karena dalam hal berbicara di depan publik membutuhkan setidaknya dua poin besar yaitu ketrampilan dan keberanian. Sebenarnya kedua poin ini dapat dipelajari seiring berjalannya waktu. Tetapi yang menjadi pr besar adalah poin tentang keberanian. Banyak orang cenderung sukar untuk berbicara di diepan umum dikarenakan takut. Takut akan respon orang lain nantinya,

MEMAHAMI MAKSUD IMPLISIT DAN EKSPLISIT DALAM KOMUKASI PENUTUR, LAWAN TUTUR, DAN PARTISIPAN

                 Dalam komunikasi, implisit mengandung arti sebagai sebuah makna dari perbincangan yang tidak diungkapkan secara langsung melainkan harus diekspresikan sehingga dapat dipahami melalui konteks dan situasi terkait. Sebaliknya, eksplisit dalam komunikasi mengandung arti sebagai sebuah maka dari perbincangan yang diungkapkan secara langsung dan jelas dalam percakapan. Sehingga eksplisit tidak memerlukan interpretasi lebih lanjut.                Memahami maksud dari sebuah perbincangan bukan lah suatu hal yang mudah. Karena tak jarang, dalam berkomunikasi kita sering menjumpai kesalahpahaman atau misscommunication. Hal ini bisa terjadi karena kita kurang memahami lawan bicara kita. Maksudnya adalah, sebelum melanjutkan pebincangan alahkah baikknya kita harus sedikit paham akan latar belakang lawan bicara kita. Hal ini berfungsi untuk memastikan apakah dia bisa nyambung (bahasa gaulnya sefrekuensi) dengan kita.                Selain dari lawan bicara atau lawan tutur, penutur

BERBAHASA YANG SANTUN DALAM SITUASI NONRESMI

                 Situasi nonresmi adalah situasi dimana kita tidak memerlukan sebuah tatanan bahasa khusus dalam berkomunikasi satu sama lain. Situasi ini cenderung menggunakan bahasa non formal atau bahasa sehari-hari yang lebih santai, dna tidak terikat akan bahasa resmi. Bisa dibilang penggunaan bahasa pada situasi nonresmi lebih mengutamakan efisiensi, yakni yang penting lawan tutur kita paham akan maksud ucapan kita meskipun kita memakai kalimat sesederhana atau seadanya.                Dari segi tatanan bahasa pada situasi nonresmi memang tidak terlalu dipentingkan, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kita juga harus memperhatikan cara penyampaian kita agar tetap santun. Santun disini berarti kita harus sopan, baik dan memperhatikan etika. Maksudnya adalah dalam berbahasa kita tetap harus memperhatikan pilihan kata, kalimat, gaya, bahkan nada kalimat yang akan kita gunakan. Hal ini tidak lain dan tidak bukan agar kita tetap mencerminkan kesantunan guna dihormati oleh orang lain.  

BERBAHASA YANG SANTUN DALAM SITUASI RESMI

                 Resmi menurut kbbi memiliki arti sah (dari pemerintah atau dari yang berwajib); ditetapkan (diumumkan, disahkan) oleh pemerintah atau instansi yang bersangkutan. Secara sederhana, situasi resmi dapat diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan dimana kegiatan yang berlangsung di dalamnya bersifat serius dan dapat dipertanggungjawabkan.                Kita pasti sudah tidak asing dengan infomasi bahwa dalam berbahasa kita bisa menggunakan dua media, yakni media lisan dan media tulis. Kedua media tersebut sama-sama bisa membantu dalam menjelaskan ide atau gagasan yang kita miliki kepada orang lain. Media tulis menjadi sebuah sarana yang mengharuskan kita berpikir lebih dalam meimilih kata atau diksi yang akan digunakan dalam tulisan kita. Ini berguna untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman.         Sementara itu, berbahasa yang santun berarti berkomunikasi dengan bahasa yang mengindikasikan kita menghormati, dan menaruh rasa sopan kepada lawan tutur kita. Berbahasa sa

BERBAHASA YANG BAIK BENAR DAN SANTUN DALAM BERBAGAI KONTEKS

       Berbahasa yang baik, benar, dan santun adalah suatu cara yang bisa kita lakukan dalam memanusiakan manusia. Dengan menggunakan bahasa yang santun, berarti kita sudah melakukan hal baik dan bena, yakni berpikir lebih dahulu kata atau diksi apa yang ingin kita gunakan dalam berkomunikasi. Karena semua manusia pasti tidak ada yang ingin merasa dicaci, dihina atau diperlakukan tidak baik melalui kata-kata.        Sering dijumpai di lingkungan sekitar, terlebih di lingkungan pendidikan, poster-poster yang menerangkan terkait 5S. 5S adalah senyum sapa salam sopan dan santun. Ini adalah salah satu slogan yang bisa menjadi pegangan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Yang pertama, dengan tersenyum tentu lawan tutur kita pasti ikut merasakan senang atau perasaaan bahwa obrolan yang akan kita bangun bersifat positif. Kedua, sapa dan salam. Sebelum melakukan sebuah komunikasi alangkah baiknya jika kita memulainya dengan sapa dan salam singkat, ini bermaksud sebagai pembuka dari obr

PEMAKAIAN BAHASA LISAN DAN TULIS DALAM BERBAGAI KONTEKS

                  Sesuai dengan fungsi dari bahasa yakni sebagai alat untuk komunikasi, alat untuk memahami satu sama lain, serta alat untuk membantu menyampaikan ide dan gagasan, bahasa juga mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud disini merujuk pada sifat dari bahasa sendiri yang fleksibel, yaitu dapat beradaptasi dengan perubahan zaman atau lingkungan serta dapat mengikuti perkembangan teknologi. Meskipun bisa berubah, kita tetap harus menjaga keaslian dari bahas itu sendiri.       Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, kita bisa menggunakan bahsa melalui dua media penyampaian, yakni media lisan dan media tulis. Media lisan disini dimaksudkan dengan bagaimana cara kita memakai bahasa itu dalam berkomunikasi secara langsung. Sementara media tulis dimaksudkan pada bagaimana kita menyampaikan atau merealisasikan ide kita lewat tulisan. Terlepas dari media apa yang kita gunakan, penggunaan bahasa indonesia juga harus secara baik dalam artian mudah dipahami serta benar sesuai PUEB

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM BERBAGAI KONTEKS

          Belajar bahasa adalah proses belajar yang mungkin tidak ada akhirnya. Setiap hari kita berkomunikasi, maka setiap hari juga kita berbahasa. Hal ini bearti setiap hari juga kita melakukan proses belajar bahasa. Penggunaan bahasa indonesia bisa dikatakan baik dan benar adalah pada saat lawan bicara kita paham dan mengerti akan apa yang kita bicarakan. Untuk mencapai hal tersebut, maka secara tidak langsung kita dituntut untuk memahami konteks terlebih dahulu sebelum berbicara.         Konteks dalam berbahasa sangat luas cakupan atau pembagiannya. Kita bisa memulainya dengan memahami akan konteks media apa yang kita gunakan untuk berkomunikasi. Apakah media cetak atau media lisan yang berarti secara langsung? Dengan paham akan media yang digunakan, kita bisa menjadi lebih bepikir untuk menggunakan gaya bahasa yang seperti apa. Karena dua media tersebut tentu memiliki ketentuan tersendiri dan tidak bisa untuk disamakan. Contohnya, jika kita menggunakan media lisan, bearti kita ju